Selasa, 12 Januari 2016

KOMPAS BIDIK




Kompas adalah alat navigasi untuk menetapkan arah mata angin. Prinsip kerjanya berupa panah penunjuk magnetis yang memberikan rujukan arah tertentu yang menyelaraskan dengan medan magnet bumi secara akurat. Fungsi utama kompas adalah untuk menentukan atau mengetahui arah dan besaran derajat suatu arah. Juga untuk mengetahui lokasi suatu medan berdasarkan peta.
·     Kompas Bidik (Kompas Prisma)
Kompas bidik atau disebut juga sebagai kompas prisma adalah kompas yang berfungsi sebagai pembidik besar derajat pada sebuah medan (bentang alam sebenarnya) untuk diproyeksikan dalam peta. Jenis kompas ini yang sering digunakan dalam kegiatan-kegiatan alam termasuk dalam kepramukaan.
·     Bagian - bagian Kompas
Bagian-bagian kompas yang akan kita pelajari kali ini adalah bagian-bagian pada kompas bidik atau kompas prisma karena kompas jenis inilah yang paling sering digunakan dalam kegiatan-kegiatan kepramukaan.



Bagian - bagian kompas bidik

·     Kompas bidik memiliki bagian-bagian sebagai berikut :
1.     Dial (permukaan tempat angka dan huruf)..Pada dial terdapat satuan derajat mulai dari 0°  360° dan huruf: N (north ), E (east) W(west), S (south).
1.     Tutup dial dengan dua garis bersudut 45° (dapat di putar)
2.     Visir (lubang dengan kawat halus pembidik sasaran)
3.     Kaca pembesar (untuk melihat derajat kompas)
4.     Jarum penunjuk (selalu menunjuk utara magnet)
5.     Alat penggantung (tempat ibu jari untuk menopang kompas saat membidik)

·     Cara Menggunakan Kompas Bidik
Secara singkat dan sederhana,berikut cara mengguakan kompas bidik :


1.       Letakkan Kompas di atas permukaan yang datar, setelah jarum Kompas tidak bergerak maka jarum tersebut menunjuk arah utara magnet.
2.       Bidik sasaran dengan menggunakan visir, melalui celah pada kaca pembesar, setelah itu miringkan kaca pembesar kira-kira bersudut 50° dengan kaca dial.
3.       Apabila visir diragukan karena kurang jelas terlihat dari kaca pembesar, luruskan garis yang terdapat pada tutup dial ke arah visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah terlihat melalui kaca pembesar.
4.       Apabila sasaran bidik 30° maka bidiklah ke arah 30°. Sebelum menuju sasaran, tetapkan terlebih dahulu titik sasaran sepanjang jalur 30°. Carilah sebuah benda yang menonjol/tinggi diantara benda lain disekitarnya, sebab route ke 30° tidak selalu datar atau kering, kadang-kadang berbencah-bencah. Ditempat itu kita melambung (keluar dari route) dengan tidak kehilangan jalur menuju 30°.
5.       Sebelum bergerak ke arah sasaran bidik, perlu ditetapkan terlebih dahulu Sasaran Balik (Back Azimuth atau Back Reading) agar kita dapat kembali kepangkalan apabila tersesat dalam perialanan. Menentukan sasaran balik dengan rumus:
1.  Apabila sasaran kurang dari 180° = ditambah 180°. Contoh: 30° sasaran baliknya adalah 30° + 180° = 210°.
2.  Apabila sasaran lebih dari 180° = dikurang 180°. Contoh: 240° sasaran baliknya adalah 240° - 180° = 60°

Tidak ada komentar:

Posting Komentar